Gili Trawangan Trip (Part 3)
November 24, 2014Sarapan pagi hari terkahir |
Hari terakhir kami di Gili Trawangan diawali dengan sarapan pagi di bale-bale pinggir kolam renang sambil berbagi cerita, dari mulai pekerjaan sampai pengalaman-pengalaman jalan-jalan kami selama ini.
Sekitar pukul 10.00 WITA kami mulai packing. Sedikit tidak rela rasanya meninggalkan pulau yang indah ini. Susana yang begitu damai, udara yang segar tanpa adanya polusi asap kendaraan bermotor, serta pantai-pantai yang nyaman untuk bersantai sudah membuat hati saya terpikat. Tapi mau bagaimana lagi, rutinitas sudah memanggil kami untuk kembali.
Sehari sebelumnya saya di informasikan oleh pihak fastboat bahwa hari itu semua fastboat tidak beroperasi dikarenakan gelombang yang terlalu besar. Semua penumpang hari itu dialihkan menggunakan kapal ferry dari Pelabuhan Lembar.
Sambil menunggu kapal yang mengantar kami kembali, saya dan Eryn memutuskan untuk berfoto-foto di sekitar kantor Semaya One dan mencoba Gili Gelato, gelato khas Gili Trawangan.
Yummy.... |
Menunggu kapal datang |
Untuk menuju Pelabuhan Lembar biasanya wisatawan terlebih dulu naik kapal ke Pelabuhan Bangsal, akan tetapi karena gelombang besar tersebut, Pelabuhan Bangsal pun ditutup.
Dari Gili Trawangan kami turun di sebuah pelabuhan yang menurut informasi adalah pelabuhan cadangan. Setelah turun dari kapal kami melihat orang yang membawa kertas bertuliskan "Semaya One". Kami menghampiri orang tersebut, yang kemudian membawa kami ke mobil yang mengantar kami ke Pelabuhan Lembar.
Sesampainya di Lembar kami segera masuk kapal ferry dan mencari tempat nyaman untuk kami berempat. Perjalanan yang kami tempuh untuk menyeberangi Selat Lombok hari itu sekitar 6 jam, dan kami habiskan dengan bermain UNO sepanjang perjalanan. Setidaknya permainan itu mengalihkan perhatian kami dari gelombang besar yang mengaduk-aduk perut.
Bermain UNO di atas Ferry |
Sesampainya kami di Padang Bai, kami di jemput oleh mobil-mobil yang mengantar kami ke rumah masing-masing. Sungguh perjalanan yang sangat panjang, mendebarkan dan melelahkan. Akan tetapi kenangan yang kami ukir tidak membuat kami menyesal sedikit pun. Tak ada hal sulit, menakutkan, atau pun menyebalkan jika kita melewatinya bersama-sama. Bersama teman semua terasa indah :)
0 komentar